Siang itu dikawasan DPU-DT Semarang, mendadak langit berubah hitam kelam mendung dan tak kuasa menahan air matanya untuk turun membasahkan kota ATLAS itu... Aku pun segera membelokkan motor yang kukendarai ke sebuah halte kecil. ,,, Cye,,,,,,,,,,,, puitis bangets... Niatnya sih emang karena ingin berteduh karena ku nggak bawa jas ujan, tapi malah keujanan karena haltenya kekecilan... Selain bocor, anginnya berhembus kesegala arah... jadi basah semua. Aku pun semakin kesel ma kejadian itu,,, soalnya aku bawa laptop, berkas - berkas penting n laporan-laporan praktikum. Jadi khawair kan klo kena air........ Pasalnya berkas itu berupa map2 n form hasil wawancara tugas besar..... rugi banget kan klo basah..... Di sebelah halte ternyata ada seorang ibu yang menjual gorengan dengan sebuah grobak kecil berisi nasi kucing dan jajanan sederhana seperti para penjual nasi kucing di Tembalang. Aku langsung menghampiri beliau karena ingin beli gorengan ya itung2 ikut berteduh juga sie dibawah layar plastik punya beliau.. Enak si dingin2 makan gorengan.... Tak lama kemudian aku ngobrol dengan ibu tersebut. Cerita mengenai keadaan bumi indonesia,,, salut sama ibu itu,,, tahu banget menjamu orang. beliau tahu persis bencana2 di negeri ini.... Lama banget ku bincang bincang ma beliau hingga aku pun melupakan kelelahanku dan sejenak lupa bahwa siang itu sedang hujan. Terasa sangat akrab layaknya orang yang yang sudah kenal jauh sebelumnya. Aku tak menyangka tumpukan kayu dan kardus yang tersusun tepi pagar tenda lemah beratapkan seng-seng berkarat itu adalah rumah beliau.... Gak ada besar2nya. Kecil banget kira-kira rumah beliau berukuran 3 x 5 meter terletak di sebelah jalan raya. Miris hati ini... Ya Allah Engkau telah menyadarkan aku akan kekuasaan-Mu.... Namun,,, aku sungguh bangga sama ibu itu, karena dengan keterbatasan beliau, beliau masih mampu menghidupi 3 buah hatinya yang sudah remaja. 2 anaknya sudah sekolah di salah satu SMP di Semarang. Satu anak yang lain bahkan sudah di SMK. Sungguh Luar Biasa...........,,, Ibu Tangguh itu berjualan di sebelah halte dekat SMP. Tiap hari Ibu itu menunggu jam - jam istirahat dan jam kepulangan siswa. Wanita yang sangat akrab dipanggil Emak oleh anak-anak SMP itu melayani setiap pembeli dengan senang, senyumannya yang tulus, dan kebaikan hatinya yang bisa ku baca saat didekatnya.... Walaupun keadaan beliau seperti itu... Sungguh salut banget sssssss deh aku ma beliau... Sungguh pengalaman yang sangat menggugah hatiku...
Jika menyebut Korea Selatan, apa yang
dibayangkan oleh sebagian remaja atau mahasiswa saat ini? pastinya
sebagian besar menjawab K-Pop serta pernak peniknya, termasuk
melodramanya yang begitu digandrungi semua orang . Namun, hal itu
sepertinya tidak berlaku bagi tujuh orang mahasiswa ini. Mereka, Sabtu
(4/8) malam berangkat menuju negeri ginseng tersebut untuk mengikuti
konferensi mahasiswa dan membuka networking dengan beberapa NGO yang bergerak dibidang lingkungan.
Ketujuh mahasiswa itu merupakan
mahasiswa Universitas Indonesia dari berbagai jurusan yang menerima
beasiswa BAKTI NUSA dari Beastudi Indonesia Dompet Dhuafa. Maksud dari
keberangkatan mereka ini diantaranya adalah bagian dari aktualisasi
serta pengembangan diri, memperluas jaringan atau networking serta setelah itu, sekembalinya ketanah air akan berkontribusi nyata bagi masyarakat
Selama 5 hari (6-10 Agustus 2012) di
Korea Selatan, mereka akan mengikuti berbagai kegiatan seperti
konferensi Han On yang diadakan di Sungkyunkwan Unversity, Seoul, Korea
Selatan. Han On merupakan konferensi pemuda dan pertukaran kebudayaan
Korea. Han on sendiri berarti everything about Korea atau
segalanya mengenai Korea, mulai dari ekonomi dan bisnis hingga
perkembangan teknologi Korea akan disampaikan dalam kesempatan ini.
Kegiatan inipun dilengkapi dengan workshop serta mengunjungi berbagai
sentra industri di Korea Selatan.
Selain mengikuti konferensi ini, mereka
pula akan mengunjungi beberapa NGO Korea Selatan, “Tujuan kami
mengadakan pertemuan dengan para NGO lingkungan Korea Selatan adalah
untuk berbagi pengalaman, membuka jaringan dan menjajaki kerjasama,
karena kami mempunyai rencana akan mengadakan seminar lingkungan tingkat
internasional di tahun depan” tutur salah satu peserta rombongan,
Choirunnisak Fauziati, mahasiswi FISIP UI angkatan 2009.
Ketujuh orang mahasiswa ini adalah
Choirunnisak Fauziati (FISIP Ilmu Komunikasi), Jahidin (Fakultas Ilmu
Keperawatan), Annisa Meutia Ratri (FISIP Ilmu Sosiologi), Aan Mi'dad
Arrizza (FKG), Rasih (FMIPA), Rivan Tri Yuono (FMIPA), Thanthowy
Syamsuddin (Fakultas Ekonomi). Selain ketujuh orang berangkat pula
seorang pendamping, yaitu Akhmad Basori, SE. (arya)